Cara Berdoa Rosario Yang Benar
ROSARIO CHRISTO SENTRIS
Catatan dari Romo Purwa
Banyak praktek-praktek Doa Rosario di lingkungan-2 yang perlu diluruskan.
Umat Katolik perlu mendalami surat Apostolik Paus Yohanes Paulus II (2002)
Beberapa persepsi dan hal yang salah mengenai Doa Rosario :
- Doa Rosario merupakan bentuk doa kontemplasi (meditasi), BUKAN Ibadat. Maka tidaklah tepat jika di lingkungan ada Ibadat Rosario dengan susunan liturgy seperti Misa dengan mengganti Syukur Agung dengan Doa Rosario.
- Doa Rosario haruslah KRISTO-SENTRIS bukan Maria-sentris. Kita menyembah Allah dan berdoa bersama Bunda Maria. Alasan Kristo-sentris inilah yang menyebabkan Bapa Paus menambahkan peristiwa terang pada tahun 2002.
Dengan tambahan peritiwa terang maka doa Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh.
Agar menjadi Kristo-sentris maka beberapa hal perlu diperhatikan :
- Secara visual umat dibantu dengan tetap meletakkan Salib didepan BUKAN patung Bunda Maria. Jika dikehendaki maka maka patung Bunda Maria diletakkan disamping (tidak menjadi pusat perhatian utama) karena pada dasarnya kita berdoa bersama Bunda Maria.
- Umat lebih focus pada kontemplasi ; yang diarahkan pada peristiwa-2 yang merupakan misteri keselamatan BUKAN pada melafalkan “Salam Maria” atau doa-doa umat.
- Untuk membantu umat berkontemplasi, bisa di sediakan visualiasi (gambar) peristiwa2. Atau dicarikan bacaan Kitab Suci yang relevan. Bisa juga diberikan renungan singkat.
- Saat mendaraskan “Salam Maria”, umat tetap berkontemplasi pada peristiwa-2; jika perlu doa Salam Maria hanya di lafalkan oleh umat yang saat itu mendapatkan giliran. Umat yang lain tidak perlu ikut menanggapi/melafalkan kata-2 sbb “ . . . Santa Maria Bunda Allah doa-kanlah kami ….”, agar umat tetap bisa berkontemplasi pada peristiwa.
- Agar umat makin paham bahwa Doa Rosario itu Kristo-sentris maka pada saat mendaraskan bagian salam maria : “ . . . terpujilah buah tubuh-mu ”.. umat bisa melakukan gerakan membungkung/menunduk/menyembah Kristus.
Karena Doa Rosario adalah Doa Kontemplatif maka tidak tepat jika pada saat melayat di rumah duka dilakukan Doa Rosario. Namun bisa dilakukan mirip doa Rosario (tanpa ada peristiwa2) + doa penghiburan dan permohonan bagi yang meninggal.
Bulan Oktober adalah bulan Rosario, sedangkan bulan Mei adalah Bulan Maria. Pada Bulan Maria lebih tepat jika di lakukan kegiatan2 yang berhubungan dengan makin mengenal ajaran gereja tentang Maria.
Penjelasan kunci dari semua ini adalah :
Doa Rosario adalah Doa Kontemplatif dan bukan Ibadat.
Secara historis sebetulnya Doa Rosario dilakukan oleh para rahib secara pribadi untuk berkontemplasi pada Injil. (misteri Keselamatan)
Per Mariam ad Christum…
Leave a Reply