Mintalah maka kau akan diberi

Hari ini seorang kawan membagikan sebuah lagu di group whatsapp saya. Lagu tersebut berjudul PANYUWUNAN (permohonan) yang diciptakan oleh Romo Kuntara Wiryamartana SJ. Sebuah lagu yang indah, dan memberikan kekuatan batin bagi pendengarnya.

Lagu ini lantas menggelitik pemikiran saya. Bagaimana jika kita hanya bisa meminta satu saja permintaan kepada Tuhan kita?. Hanya satu, apa yang akan Anda pinta?. 

Pertanyaan tersebut saya lontarkan dan jawabannya bermacam-macam.  Ada yang minta “saya minta 1000 permintaan dikabulkan”. Ada pula yang minta “setiap permintaan dikabulkan”. Dan jawaban sejenis yang intinya sama : meminta agar bisa lebih dari satu permintaan yang bisa dikabulkan.

Memilih, memang bukan hal yang mudah bagi manusia. Dan “maruk” memang sifat yang sangat manusiawi. Makanya menjawab pertanyaan tadi menjadi tidak mudah. Jawaban yang lebih serius adalah “bahagia”. Jika hanya bisa satu permintaan, rasanya kata “bahagia” adalah yang paling tepat.
Injil matius mengatakan : Matius 7:7

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Benarkah demikian, jika memang benar, mengapa begitu banyak doa-doa kita yang tidak dikabulkan?. Apakah cara berdoanya salah, atau isi doanya yang tidak benar?.

Bagaimana jika saya berdoa supaya tetangga saya celaka?. Bagaimana bila saya kurang ajar, dan meminta agar saya diberi kebijaksanaan yang setara dengan Tuhan sendiri, agar saya bisa memahami seluruh dunia dan segala isinya. Apakah Tuhan akan mengabulkannya?. Tanpa batasan aturan, sebuah permintaan bisa menjadi liar. 

Jawaban dari permasalahan ini ternyata ada di ayat berikutnya : 

Matius 7:8-11 (TB)  Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,

atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Jadi, ibarat orang tua kepada anaknya. Bapa di Surga juga menyeleksi permintaan kita. Kalau bagus ya dikabulkan, kalau tidak bagus ya “no way!” . Pertimbangan bagus atau tidaknya tentu saja apakah sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya atau tidak. Seperti pada doa Bapa Kami, jadilah kehendak-Mu, bukan kehendakku. 

Untungnya, Tuhan maha baik, kita bukan cuma punya jatah satu permintaan saja, tapi bisa banyak. Betul bahwa tidak semua doa dan permintaan kita dikabulkan. Tapi juga tidak semuanya ditolak. Sering kali kita lupa, dan kurang peka tentang berapa banyak doa kita yang sudah dikabulkan. Kalau anda masih bisa membaca tulisan ini saja, berarti mata anda masih sehat, anda berada dalam situasi nyaman mungkin di rumah, tidak kelaparan, atau kehausan, dan tidak berada dalam situasi perang. Bukankah sering kali Anda mendoakan suasana damai ini?. 

Ya, memang masalah sehari-hari tentu banyak sekali. Semua keresahan dan ambisi duniawi itu harus diimbangi dengan syukur. Atas semua doa kita yang sudah terkabul. 

Berkah dalem

Adnan Sandi Setiawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *